Langsung ke konten utama

Postingan

 Banjarbaru Kota yang sekarang sering menjadi tempat persinggahan. Entah hanya untuk tempat persinggahan lalu pergi ke kampung halaman, atau hanya menjadi tempat melepas penat dari peliknya kerjaan dan tidak karuannya perasaan.  Ketika di kota inipun sosoknya tidak pernah hilang dari pikiranku. Berharap kita akan bertemu disuatu tempat di kota ini, atau hanya berpapasan, its okay yang penting itu dirinya. Senin - Jumat sepertinya kurang untukku bisa melihatmu, apakah boleh setiap hari aku melihatmu. Hahaha memang manusia tidak pernah merasa puas, begitupula aku. Begitu melihatnya, ketika dia tersenyum, ketika dia bicara, atau ketika dia menatap kearahku, rasanya ingin sekali berada disisinya dan tidak ingin jauh darinya.
Postingan terbaru

Tentang Dia

 Aku rasa sudah hampir setahun. Yah hampir setahun aku mengaguminya ataukah lebih? Entahlah , aku juga tidak tahu dengan perasaan ini. Aku juga tidak tahu sejak kapan aku mulai menaruh rasa kepadanya. Jika ada yang bertanya kenapa aku bisa jatuh hati kepadanya? Entahlah , aku juga tidak bisa menjawabnya. Padahal dia tidak melakukan apapun, tapi mengapa aku suka? Aneh .  Lantas apakah dia tampan? Hm, aku rasa tampan itu relatif, bagiku tampan mungkin saja bagi orang lain dia biasa saja. Ketika harus membicarakannya aku bingung apa yang harus aku utarakan dari sosok dia. Bagiku dia orang yg unik, tapi tidak semua orang dapat menerima keunikannya itu. Terkadang aku seperti mengenalnya, namun terkadang sepertinya juga aku tidak mengenalnya. Aku rasa masih ada banyak hal yang belum aku ketahui dari sosoknya. Tapi,  sepertinya aku tahu satu hal. Hal yang selalu membuatku bersemangat. Apa itu?   Melihatnya, terdengar klise tapi itulah kenyataannya. Semua yang ada didirinya itulah sumber sema

Aku

  Aku Aku adalah sebuah rumah. Lalu apa arti sebuah rumah itu? Menurutku rumah adalah suatu tempat dimana seseorang akan tinggal, tempat terakhir dimana seseorang akan kembali pulang dan beristirahat. Namun bagaimana jika rumah itu hanya dijadikan sebagai tempat persinggahan bukan sebagai tempat dimana dia akan pulang? Dia hanya singgah, namun dia membuatnya seakan-akan dia akan benar-benar pulang ke rumah tersebut. Dia berupaya membuat rumah singgahnya itu tidak dijamah dan dilihat orang lain. Ia bangun tembok yang sangat tinggi sehingga orang-orang tidak tahu keadaan rumah tersebut. Apakah baik, atau buruk. Hari demi hari dia habiskan waktunya di rumah tersebut. Dan sesekali ia tergoda dengan hiruk pikuk keadaan diluar sana dan pergi dari rumah tersebut. Karena itu dia pun sering melupakan arah untuk kembali pulang, hingga akhirnya dia benar benar hilang arah dan tidak dapat kembali lagi pulang ke rumah itu. Dan ketika rumah tersebut ditinggalkan kosong dan tak berpen